28 april 2008

Sabtu, 22 Oktober 2011

Catatan Akhir Tahun

di bawah ring basket di SMK 4 Nitikan
ganti baju biar enggak panas, tidak pakai kostum lagi.
Setiap akhir tahun pelajaran (bulan Juli) di TK Aisyiyah Nyai Ahmad Dahlan Full Day selalu diadakan acara tutup tahun dan pentas seni. Semua kelompok belajar (A, B, dan Play group) ikut meramaikan dengan pentas seni. Baik itu menyanyi, Gerak dan lagu, Tari Jawa, atau juga tari kontemporer. Khusus anak kelompok B, acaranya hanya prosesi wisuda. 
Kalau dulu, ketika kelompok B hanya sekitar 40 anak, anak kelompok B juga ikut tampil. Tetapi, setelah anak kelompok B tiga kelas, maka akan terlalu lama kalau semuanya ikut tampil. 
push up di tengah lapangan
Waktu latihan gerak dan lagu, Zayyan semangat banget. Walaupun dia punya gaya sendiri, alias tidak ikut instruksi bu guru, Zayyan terlihat sangat antusias.
Tibalah hari yang dinantikan. 
Acara Tutup Tahun yang bertema "Haflah Imtihan 2010/2011 TK Nyai Ahmad Dahlan Full Day" yang bertempat di SMK 4 Nitikan sudah dimulai. 
Zayyan pagi-pagi sudah pakai kostum dari rumah. Sampai di area, Zayyan terlihat mengkerut melihat panggungnya besar. Tapi kami tetap mengantarnya menuju barisan bersama teman-temannya.
Tetapi oh tetapi. 
Sayang sungguh sayang, ketika harus tampil di panggung, Zayyan ternyata grogi (demam panggung). Mogoklah dia. 
Walaupun sudah dibujuk tetap saja mogok.
Ya sudah.
Dibilang kecewa ya kecewa, dibilang sedih ya sedih, tetapi apapun itu, tetaplah Zayyan.
Setidaknya, kedua orang tuanya tahu kalau mental Zayyan masih belum jadi (ehm, kalau mau itung-itungan sih, ibunya juga gampang grogi) dan ke depannya masih perlu latihan agar lebih percaya diri.
Well, mulailah kami hunting cara untuk memupuk rasa percaya diri Zayyan agar bisa lebih PD di depan orang banyak.
Mulai dari cari-cari artikel di internet, majalah, surat kabar, buku, apapun itu pasti kami perhatikan dengan detail dan mencoba untuk mempraktekkannya untuk buah hati tercinta.
Pemberian reward juga kami terapkan. 
Mulai dari sekedar pujian, tepuk tangan bahkan membelikan hadiah telah kami upayakan demi berkembangnya rasa percaya diri Zayyan.
Pada akhirnya, tetaplah semua hanya metode. Selanjutnya, masih banyak waktu untuk melatih Zayyan agar lebih berani tampil di depan umum. 
Setidaknya, Zayyan sudah berani pegang mic dan menyanyi di depan murid-murid bapaknya atau di depan teman-temannya. 
Buat kami, itu sudah kemajuan yang luar biasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar